Jumat, 29 April 2011

Fisik, Suku, Pendidikan dan Pasangan hidup

Setelah beberapa kali mengalami yang namanya merasa-menemukan-orang-yang-tepat-namun-kemudian-menyadari-bukan-dia-orangnya...saya mulai menyadari kalau saya punya tiga hal yang amat sangat utama untuk tidak terpilih untuk memenangkan hati seorang pria..

Hal yang pertama jelaslah masalah fisik..hal yang kedua masalah suku dan yang ketiga masalah pendidikan

Masalah fisik sudah makanan sehari-hari..hampir khatamlah saya untuk urusan ini..saya termasuk kategori yang ga bisa dipajang..ga bisa dibanggakan untuk dibawa-bawa..Suatu kali dalam perjalanan pulang, seorang kenalan di mobil angkutan menawarkan saya untuk dijodohkan dengan daftar kenalannya..ia langsung menelpon saat itu juga dan menawarkan ke kenalannya untuk kenalan dengan saya :

"saya punya kenalan niy, dosen umurnya 28 tahun..kamu mau ga kenalan"
"badannya siy montok..tapi obat herbal kan ada di mana-mana "

si ibu menelpon dengan suara keras yang bisa dipastikan hampir semua orang di mobil itu bisa mendengarnya..saya mendadak ingin sembunyi saja..tapi baju kiriman si vetra semalam memukul kesadaran saya bahwa saya ikut andil dalam penolakan itu..dengan tidak menunjukkan kebanggaan menjadi orang besar :)..jujur..kalau sudah berhadapan dengan masalah relationship..saya kehilangan kepercayaan diri untuk bisa merasa sama dengan wanita-wanita lain..Besok saya akan pake bajunya jalan-jalan :)

Berikutnya saya perlu berjuang duia tahun lebih untuk bisa diterima disebuah keluarga jawa..dan akhirnya gagal..dalam mindset mereka (keluarga itu), yang namanya wanita minang itu suka mengatur, ga suka berbagi, pelit, pemarah dll...dan si ibu takutnya anaknya jadi tidak memikirkan keluarganya lagi kalo punya menantu seperti saya ...:) ya sudahlah..sampai hari ini saya tetap bangga jadi perempuan minang, yang mandiri tapi tidak serta merta melupakan bahwa saya butuh pria..bagi saya setiap pria dan wanita memiliki koneksi yang tak terkatakan..kadang ia timbul tanpa alasan..dan tanpa persyaratan latar belakang tapi banyak orang yang memilih untuk membuatnya sulit...Tidak semua keluarga lain suku keberatan menerima menantu dari lain suku..saya percaya itu

Yang belakangan ini yang mulai diperhitungkan adalah gelar kesarjanaan saya...
saya kuliah hingga tiga kali dengan tiga deret gelar yang bisa disandingkan dibelakang nama..mulai dari gelar S1, profesi hingga S2. tapi gelar itu bukan difungsikan untuk menjatuhkan harga diri seorang pria..Deretan gelar itu juga bukan alasan untuk sesuatu yang bernama prestise..itu perlambang sebuah perjuangan..lambang dari kecintaan terhadap ilmu pengetahuan serta persyaratan untuk sebuah pilihan profesi... Bagi saya gelar tidak selalu identik dengan kepintaran dan kemudian kemungkinan untuk merendahkan orang yang gelarnya tidak sebanyak itu.. dan saya masih belum ingin berhenti..
Dalam pemikiran saya, seorang wanita mestilah berpendidikan karena ditangannyalah pendidikan generasi berikutnya berada, ia juga mesti tangguh karena ketika sesuatu terjadi dengan keluarga, ia harus siap untuk berbagi posisi dengan patnernya namun yang paling penting dari itu semua..ia harus bisa berbesar hati..jika semua yang ia inginkan tidak ia dapatkan..

But I will not stop hoping and searching..
God just hiding him in somewhere and all i need to do is keep looking :)

cuma cerita ga jelas..
dah lama ga nulis

Yang udah berkunjung ke sini ..